Ada sebuah tanggal yang jarang sekali yang kita temui, yang hanya muncul 4 tahun sekali. Ya, benar. Tanggal 29 Februari adalah hari ekstra yang ditambahkan pada akhir bulan Februari pada setiap tahun kabisat, yang merupakan hari ke-60 pada tahun kabisat dalam kalender Gregorian. Tapi tahu engga? Kalau ada tanggal-tanggal lain yang sebenarnya ada tapi engga akan pernah terjadi. Cek!
0 Januari merujuk ke hari sebelum 1 Januari dalam
sebuah efemeris tahunan, yang merupakan tabel nilai
tanggal yang mengaitkan mereka dengan benda langit. Tabel ini nyimpen tanggal
pada tahun ketika efemeris diterbitkan, dan hindarin referensi apa aja dari
tahun sebelumnya, meski harinya sama dengan 31 Desember pada tahun
sebelumnya. 0 Januari terjadi pada epos untuk detik efemeris,
"0 Januari 1900 pada pukul 12 waktu efemeris". 0 Januari 1900 (pada Waktu Siang
Greenwich) yang menjadi epos buat haeri Dublin Julian.
Di Microsoft Excel,
hari 0 dalam format tanggal 1990 adalah 0 Januari 1900.
30 Februari
Dalam kalender Gregorian, Februari terdiri dari 28 ato 29 hari. Tapi
tiga kali dalam sejarah, terjadi kejadian dimana di beberapa negara, bulan itu-tuh mempunyai 30 hari.
Swedia (pas ituh termasuk Finlandia)
berencana untuk gantiin kalender Julian jadi kalender Gregorian mulai tahun 1700 dengan ngapus hari kabisat selama 40 tahun ke depan. Akhirnya, 1700 bukan merupakan tahun kabisat di
Swedia, namun tahun 1704 sama 1708 ituh berkurang pas tahun 1712, dua hari kabisat
ditambahin, mengakibatkan tahun tersebut punya tanggal 30 Februari. Hari itu-tuh sama aja kayak 29 Februari dalam kalender Julian dan 11 Maret dalam kalender Gregorian. Pergantian
Swedia ke kalender Gregorian akhirnya dilakuin pada 1753.
Pada 1929, Uni Soviet memperkenalkan kalender
revolusioner Soviet di
mana setiap bulan mempunyai 30 hari dan sisa 5 atau 6 hari tidak merupakan
bagian dari bulan apapun dan menjadi hari libur.
Oleh sebab itu, tahun-tahun 1930 dan 1931 mempunyai 30 Februari namun pergantian
tersebut dibatalkan pada tahun 1932 sehingga kembali mengikuti kalender
biasa.
Sacrobosco, seorang cendekiawan abad ke-13 mengklaim bahwa dalam kalender Julian bulan Februari mempunyai 30 hari pada
tahun-tahun kabisat sejak 44 SM sampe 8 M pas Kaisar Augustus mempersingkat Februari agar bulan Agustus yang dinamakan menurut namanya
mempunyai panjang yang sama dengan bulan Juli (yang dinamakan menurut pendahulunya Kaisar Julius).
Meskipun begitu tidak ada bukti sejarah mengenainya dan kemungkinan besar ini
cuma mitos lama doang.
31 Februari hubungannya sama kalender Barat
modern (revisi Gregorian), adalah tanggal yang engga nyata.
Tanggal nih kadang dipakek buat contoh tujuan, biar buatnya jelas tanpa
ngelihat konteks kalo informasi tersebut yang lagi ditunjukin adalah tanggal
tiruan dan ngga nyata. 30 Februari kadang dipakek dalam makna yang sama.
0 Maret ituh adalah tanggal fiktif antara 28 Februari (29 Februari dalam tahun kabisat)
sama tanggal 1 Maret.
Formulasi ini dipakek di beberapa perangkat lunak kayak misalnya Microsoft Excel sebagai cara buat memungkinkan
panjang yang bervariasi dari bulan-bulan dan tahun kabisat.
"0
Maret" kadang-kadang juga dipakek sama astronom sebagai sinonim buat hari
terakhir Februari.
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar